Cari Blog Ini

Minggu, 06 September 2015

CONTOH LAPORAN AKHIR TEKNIK LABOR (TEKLAB) AKADEMIK

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Teknik labor merupakan salah satu mata kuliah keahlian di jurusan Pendidikan Luar Biasa  yang mana mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa, karena merupakan bekal untuk terjun ke lapangan nantinya. Selain itu juga merupakan pengaplikasian dari teori-teori yang di dapatkan selama dalam perkuliahan.
Inti dari mata kuliah teknik labor ini adalah membimbing mahasiswa dalam memberikan intervensi / penanganan terhadap anak-anak yang membutuhkan layanan khusus baik berupa kelainan fisik, mental, emosional, prilaku, kecerdasan, ataupun bakat istimewa. Dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi, asesmen, perencanaan program layanan, evaluasi tindak lanjut, yang semuanya itu dilakukan demi kemajuan anak nantinya dalam pemberian pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anak
Pada mata kuliah teknik labor ini, fokus kajiannya adalah tentang pemberian layanan terhadap anak yang mengalami permasalahan dalam belajar atau anak yang mengalami kesulitan dalam belajar ( AKB) yang terdapat dalam buku (Irda Murni.2006).
“Anak Berkesulitan Belajar adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas akademik, baik di sebabkan oleh adanya disfungsi neurologis. Proses psikologis dasar maupun sebab-sebab lainnya sehingga prestasi belajar rendah dan anak bias tidak naik kelas”.
Bahwasanya pada usia sekolah (6-12th ) anak-anak memgalami masa transisi dalam menghadapi perubahan-perubahan yang sangat drastis dari masa-masa sebelumnya. Perubahan tersebut tidak hanya menyangkut perkembangan fisik.Tapi juga perkembangan kognitif, sosial, dan kepribadian.Oleh sebab itu sebagai orang tua dan pendidik hendaklah memberikan perhatian pada perkembangan anak, mulai dari masa pra sekolah dan sekolah. Masa ini merupakan yang sangat penting untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian yang baik sehingga bias membimbingnya untuk dapat berprestasi dengan optimal. Tanpa kita sadari di sekolah-sekolah reguler banyak di jumpai anak berkesulitan belajar.
Mereka sering nampak dalam kebiasaan dan prilaku yang beruk dalam belajar, prestasi belajar yang di capai berada di bawah rata-rata kelas, di antaranya putus sekolah.Apabila dalam hal ini dibiarkan saja tanpa adanya penanganan maka akan berdampak rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
Demikian dalam halnya teknik labor ini, berdasarkan identifikasi awal penulis menemukan permasalahan yang di alami klien  (siswa) yaitu berupa hasil belajar yang rendah terutama dalam hal pengamatan pada anak . Identifikasi inilah penulis untuk tertarik untuk mengasesmen lebih lanjut dan memberikan penanganan dengan harapan dapat membantu klien(siswa) sehingga dapat menunjukan kemajuan yang lebih baik.
Berkesulitan belajar merupakan salah satu penyebab adanya angka drop out di sekolah. Berkesulitan belajar yang dimaksudkan disini adalah semua anak atau siswa yang mengalami kesulitan dalam berprestasi, sehingga anak dimungkinkan akan tinggal kelas, atau bahkan drop out karena tidak mampu mengikuti pelajaran dikelasnya. Indikasi dari berkesulitan belajar ini tampak pada hasil laporan prestasi belajar siswa yang selalu ada di bawah batas kriteria kelulusan

B.     Rumusan  Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi awal inilah penulis untuk tertarik untuk mengasesmen lebih lanjut dan memberikan penanganan dengan harapan dapat membantu klien(siswa) sehingga dapat menunjukan kemajuan yang lebih baik yaitu bagaimana program pendidikan individual yang tepat bagi anak dan program pembelajaran yang bagaimana yang cocok diberikan kepada anak?.


C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pelaksanaan teknik labor ini adalah:
1.      Untuk memperoleh pengalaman pembelajaran mulai identifikasi, asesmen, penyusunan program, evaluasi serta tindak lanjut.
2.      Agar mahasiswa terampil dalam memberikan penanganan terhadap ABK serta dapat mengaplikasikan teori yang telah di dapat selama perkuliahan di lapangan.
3.      Dapat mengetahui lebih jauh tentang kondisi klien (siswa) atau untuk memperoleh informasi yang lengkap tentang anak guna di buatkan perencanaan program layanannya

D. Manfaat
Manfaat dalam pelaksanaan teklab yaitu :
1.Bagi mahasiswa             
·  Agar nantinya setelah lulus dalam matakuliahinipenulis lebih trampil dan lebih profesional dalam bekerja,lebih memperdalamlagiilmu yang telah didapatkan tidak hanya teori tetapi juga secara praktek
·  Mendapat pengalaman menjadi seorang pendidik dan orang tua
·  Terjalinnya silaturrahmi antara orang tua, mahasiswa, dan pihak sekolah

2. Bagi anak (klien)
Agar klien (siswa) yaitu dapat menghadapi permasalahan belajar di sekolah

         3. Bagi guru (pihak sekolah)
 Agar pihak sekolah mengetahui bagaimana perkembangan akademik anak, dan apabila ada anak yang mengalami kesulitan belajar pihak sekolah dapat dikondisikan untuk melakukan hal yang menunjang perkembangannya tersebut.
Agar pihak sekolah dapat melihat potensi-potensi yang menonjol pada anak di walaupun anak mengalami kesulitan dalam akademiknya
         4.Bagi orang tua
          Bagi orang tua yaitu dapat membantu orang tua dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh anak








BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Identifikasi
1.      Pengertian
Identifikasi merupakan suatu upaya seseorang (orang tua, guru, maupun tenaga kependidikan lainya). Untuk melakukan proses penjaringan terhadap anak yang mengalami kelainan / penyimpangan (pisik, intelektual, social, emosional atau tingkah laku). Dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang sesuai. Hasil dari identifikasi adalah ditemukan anak –anak yang mengalami kelainan / penyimpangan agar mendapat pelayanan pendidikan khusus.
2.      Tujuan
Tujuan melakukan identifikasi adalah untuk menghimpun informasi apakah anak mengalami penyimpangan atau tidak. Ini harus dibandingkan dengan orang lain yang sebaya usia denganya. Untuk melaksanakan identifikasi peneliti dengan cara observasi dan wawancara agar data yang diperoleh jelas.
3.      Alat identifikasi
Ada beberapa aspek informasi yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan identifikasi antara lain:
a.       Informasi riwayat perkembangan
b.      Informasi riwayat/data orang tua/wali
c.       Informasi profil kelainan anak.

B.     Assessment
1.      Pengertian
Assessment berasal dari bahasa inggris yaitu yang berarti penilaian suatu keadaan. Assessment adalah suatu upaya memberikan informasi yang relevan dalam membantu merencanakan program individu untuk mencapai tujuan perkembangan yang obtimal.
Menurut mullilan and burkely (1983) bahwa assessment merupakan suatu usaha menghimpun informasi yang relevan guna memahami atau menentukan keadaan seseorang. Focus assessment pendidikan adalah berbagai bidang pembelajaran disekolah, factor – factor yang mungkin mempengaruhi proses belajar dan prestasi sekolah seperti keterampilan berbahasa, keterampilan social, keterampilan motorik dan keterampilan lainya.
Assessment merupakan kegiatan penyaringan terhadap anak – anak yang telah teridentifikasi anak berkebutuhan khusus. Kegiatan assessment  dapat dilakukan oleh guru dan tenaga professional lain yang tersedia sesuai dengan kompetensinya.
Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa assessment adalah suatu penilaian yang kompresif untuk mengetahui kelemahan-kelemahan  dan kelebihan-kelebihan anak yang digunakan untuk menentukan layanan pendidikan yang dibutuhkan anak dan sebagai dasar penyusunan rancangan pembelajaran.
2.      Tujuan
Tujuan assessment yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a.       Penyaringan bertujuan memberian petunjuk dan indikasi mengenai perlu atau tidaknya asesmen lebih lanjut.
b.      Untuk menetahui perbandingan perkembangan anak yang satu dengan yang lain agar dapat diketahui seberapa jauh keterlambatan anak dalam perkembanganya.
c.       Untuk mengetahui kemempuan dan ketidak mampuan anak secara khusus sesuai dengan aspek-aspek pemahaman konsep perkembangan.
d.      Untuk mengetahui factor penyebab dan permasalahan melalui serangkaian identifikasi.
e.       Untuk menetapkan kemampuan yang telah dikuasai dan efektifitas program yang dilaksanakan.
f.       Untuk menetapkan keputusan tentang kemajuan yang telah diperoleh siswa sebelumasesment dilakukan.
g.      Sebagai bahan dalam menetapkan materi penyusunan program layanan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhanya.
h.      Untuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasi.
3.      Ruang lingkup
a.       Perkembangan bahasa
Bahasa adalah kompleks, melibatkan berbagai keterampilan yang meliputi konteks atau ungkapan lisan dan bahasa informasi yang diterima dengan mendengar dan ditujukan dalam bentuk lisan dan tulusan. Bahasa dikategorikan sebagai dua proses yaitu bahasa reseptif dan bahasa ekspresif.
Bahasa lisan melibatkan aspek bahasa reseptif dan ekspresif sintaks morfologi dan fonologi. Bahasa meliputi bahasa aspek yaitu inotasi, nada, penjelasan suara, penekanan sehingga apa yang diucapkan menjadi bermakna.
Dalam bahasa tulis proses reseptif adalah membaca. Aspek ekspresif dalam bahasa disebut komposisi atau ekspresif tulis. Elemen yang terkecil dalam elemen tulis adalah surat atau buah tulisan pribadi sangat siperlukan kemempuan seseorangdalam menemukan dan menyusun kata
b.      Perkembangan bicara
Bicara adalah bentuk bahasa yang mengunakan artikulasi kata yang di gunakan untuk menyampaikan maksud. Bicara tidak hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda tetapi juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengartikan arti dengan bunyi yang dihasikan.
c.       Perkembangan motorik
Perkembangan motorik dapat digolongkan dalam beberapa tahap :
a)      Masa neunatus (lahir – 28 hari)
Perkembangan pada masa ini sangat memunginkan untuk dikembangkan sesuai dengan keinginan orang tua.
b)      Masa bayi (usia 1 bulan – 1 tahun)
·         Usia 1 – 3 bulan
Gerakan motorik yang mampu dilakukan antara lain mengangkat kepala, mengikuti objek dengan mata, melihat dengan senyum, beriaksi terhadap suara atau bunyi serta menahan yang dipegangya.
·         Usia 3 – 6 bulan
Gerakan motorik yang mampu dilakukan ialah mengangkat kepala hingga 90 derajat, mengangkat dada dengan topang tangan , belajar meraih benda yang ada dalam jangkauannya dan diluar jangkauanya.
·         Usia 6 – 9 bulan
Gerakan motorik yang mampu dilakukan ialah duduk tanpa dipangku, tengkurap dan berbalik sendiri, memegang benda kecil dengan ibu jari telunjuk, memindahkan benda dari satu tangan ketangan yang lain.
c)      Pada masa muskulur (1 – 3 tahun)
·         Usia 12 – 18 bulan
Anak mampu berjalan dan mengeksploitasi rumah serta keliling rumah dan menyusun 2 – 3 kata.
·         Usia 18 – 24 bulan
Anak mampu naik atau turun tangga, menyusun 6 kotak, menunjuk mata dan hidung, belajar makan sendiri, mengambar garis dikertas atau dipasir serta mulai belajar mengontrol buang air besar dan kecil.
·         Usia 2 – 3 tahun
Anak belajar meloncat, memenjat dan melompat dengan satu kaki, memmbuat jembatan dengan 3 kotak serta mengambar lingkaran.
d)     Masa pra sekolah (3 – 6 tahun)
·         Usia 3 – 4 tahun
Anak mulai berjalan sendiri mengunjugi tetangga, belajar memasang dan membuka pakaian sendiri, mengambar orang.
·         Usia 4 – 5 tahun
Anak mampu melompat dan mencari serta mengambar orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan.
·         Usia 6 tahun
Anak mampu melompat tali, bermain sepeda serta mengurai objek dengan gambar.
e)      Masa sekolah
·         Usia 6 – 7 tahun
Mata bergerak dengan cepat waktu membaca.
·         Usia 8 – 9 tahun
Kecepatan dan kehalusan aktifitas motorik meningkat, mengunakan alat seperti palu serta mengunakan peralatan rumah tangga.
·         Usia 10 – 12 tahun
Anak mampu melakukan aktifitas seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri, mengecat, mengambar, dll.
f)       Perkembangan social komunikasi
Menurut brim (1996) merumuskan bahwa sosialisasi adalah proses memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan seseorang berpartisipasi secara efektif dalam suatu kelompok atau masyarakat.
Faktor yang menyebabkan kesulitan dalam penyesuaian terhadap harapan social adalah :
·         Kecendrungan bawaan yang menimbulkan kesulitan  dalam adaptasi dengan lingkungan.
·         Anak dibentuk dengan adaptasi terhadap satu kelompok saja, sehingga susah menyesuaikan diri dengan kelompok lain.
·         Penyesuaian diri akan menjadi masalah dalam kelompok jika tidak sesuai dengan cita-citanya.
·         Susah menyesuaikan diri dan pola yang diterima dengan tingkat umur yang lebih tua.
·         Anggapan bahwa penerimaan social kurang penting dibanding dengan kebebasan.
.
g)      Perkembangan neuroligis
Neurologis menurut Evelyn (peartle : 1993) yaitu pengetahun tentang saraf dan strukur tubuh.
h)      Perkembangan prilaku
Powers dan osbun (1976) mengemukakan defenisi prilaku adalah perkembangan prilaku member batasan sebagai pengunaan secara sistematis teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi prilaku social tertentu atau tindakan mengontrol lingkungan prilaku tersebut
4.      Alat yang digunakan untuk mengolah data
a.       Cheklis
b.      Member tanda pada bagian yang telah ditentukan
5.      Metode assessment yang digunakan
a.       Metode observasi atau pengamatan
b.      Metode tes atau evaluasi hasil belajar
c.       Metode wawancara

C.    Program pembelajaran individual (PPI)
Program pembelajaran individual adalah satu program pembelajaran yang menafsirkan kebutuhan setiap anak yang mengalami masalah dari hasil iddentifikasi dan assessment. Keputusan untuk mengembangkan PPI haruslah benar-benar didasarkan pada kebutuhan yang tidak akan mungkin dipenuhi bila tidak akan diberikan layanan secara individual.
D.    Intervensi
Intervensi dalam kamus bahasa Indonesia (timganca sains bandung) yaitu suatu cara untuk menangani masalah intervensi gangguan bahasa bicara adalah cara memberikan pelayanan yang tepat pada anak tentukan berdasarkan identifikasi dan assessment yang telah dilakukan sebelumnya








BAB III
LAPORAN STUDI KASUS

1.      LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK

A.    Identitas Anak
Nama                                              
Jenis Kelamin                                  : Laki-laki
Tempat, tanggal Lahir                     : Talaomundam / 21 Januari 2004
Alamat                                             : Kp. Petak Talaomundam Kec. Batang Anai
Tanggal Asesmen                            : 23 – 26 September 2014
Petugas Asesmen                             : Robby Sapputra
B.     Riwayat Kelahiran
Perkembangan pada masa kehamilan        : Baik
Penyakit pada masa kehamilan                 : Tidak ada
Usia kandungan                                        : 10 bulan
Riwayat proses kelahiran                          : Normal
Tempat kelahiran                                       : Rumah Bidan
Penolong proses kelahiran             : Bidan
Gangguan pada saat bayi lahir                  :Tidak ada
Berat badan bayi                                       : 3,5 kg
Panjang badan bayi                                   :      -
Tanda – tanda kelainan pada bayi                        : Tidak ada
C.    Perkembangan Masa Balita
Menyusun dengan ibunya hingga umur    : 1 tahun
Minum susu kaleng hingga umur              : 3 tahun
Imunisasi (lengkap/tidak)                          : Tidak
Pemeriksaan/penimbangan (rutin/tidak)    : Tidak
                  Kualitas makanan                                      : Baik
Kuantitas makanan                                   : Baik
Kesulitan makanan  (ia/tidak)                   : Tidak ada
D.    Perkembangan Fisik
Dapat berdiri pada umur                           : 9 bulan
Dapat berjalan pada umur                         : 11 bulan
Naik sepeda roda 3 pada umur                 :  3 Tahun
Naik sepeda roda 2 pada umur                 : 7 Tahun
Bicara dengan kalimat lengkap                 : Kurang
Kesulitan gerak yang dialami                    : Tidak ada
Status gizi balita (baik/kurang)                 : Baik
Riwayat kesehatan (baik/kurang)              : Baik
E.     Perkembangan Sosial
Hubungan dengan saudara                          : Baik
Hubungan dengan teman                            : Baik
Hubungan dengan orang tua                       : Baik
Hobi                                                             : Bermain
Minat khusus                                               :      -
F.     Perkembangan Pendidikan
Masuk TK pada umur                                  : 6 tahun
Lama pendidikan di TK                              : 1 tahun
Kesulitan selama di TK                               : tidak ada
Masuk SD umur                                          : 7 tahun
Kesulitan selama di SD                               : membaca
Pernah tidak naik kelas                                : ya
Layanan khusus yang pernah                     
dterima anak                                                : -
Prestasi belajar yang pernah dicapai            : -
Mata pelajaran yang dirasa sulit                  : Bahasa Indonesia, MTK
Mata pelajaran yang disenangi                    : IPA

    

 

 

 

DATA ORANG TUA/WALI SISWA

A.    Identitas Orang Tua/Wali
Ayah
Nama                                             : 
Umur                                             : 39 tahun
Agama                                           : Islam
Status                                            : Ayah Kandung
Pendidikan tertinggi                     : SD
Pekerjaan                                       : Swasta
Alamat                                          : Kp. Petak Talaomundam Kec. Batang Anai

Ibu
Nama                                             : 
Umur                                             :  35 tahun
Agama                                           : Islam
Status                                            : Ibu kandung
Pendidikan tertinggi                     : SLTP
Pekerjaan                                       : Ibu Rumah Tangga
Alamat                                          : Kp. Petak Talaomundam Kec. Batang Anai



Hubungan Orang Tua dengan Anak
Anak satu rumah dengan kedua orang tua           : Iya
Anak diasuh oleh satu orang tua                           : Tidak
Anak diasuh oleh saudara/wali                             : Tidak
B.     Tanggungan dan Tanggapan Keluarga
Jumlah anak                                                          : 1 orang
Yang bersangkutan anak ke                                  : 1
Persepsi orang tua terhadap anak                          : Pemalas
Kesulitan orang tua terhadap
anak bersangkutan                                                            : Disuruh belajar anak tidak mau                                                            
Harapan orang tua terhadap
anak bersangkutan                                                            : Anak bisa rajin belajar
Bantuan yang diharapkan orang tua
terhadap anak bersangkutan                                 : Belajar tambahan untuk anak

B . Identifikasi Masalah
Identifikasi merupakan proses penjaringan dengan melakukan pengumpulan data yang menghimpun semua informasi mengenai klien (siswa). Pada studi kasus ini data didapatkan melalui tes kemampuan dasar akademik dari buku Hellen Keller kelas IV dan analisis butir soal kelas IV.
a.      Informasi dari Guru Kelas
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru kelas, Adit memang mengalami hambatan dalam belajar terutama dalam masalah membaca pemahaman, dari informasi guru, Adit  memang malas untuk belajar, pada saat guru menyuruh Adit untuk belajar, Adit hanya mendengarkan apa kata guru seadanya. Masalahnya disini yaitu Adit sangat malas untuk di ajak belajar dan mengulang pelajaran di sekolah. Adit lebih senang bermain dan mengganggu temannya.
b.       Studi Dokumentasi
Penampilan akademik klien pada awal program ini adalah anak masih telihat bingung pada saat di ajarkan membaca pemahaman, anak tidak konsentrasi saat belajar, anak sering membalik-balikkan kata, selain itu anak sulit untuk mengulang kembali wacana singkat.
C.    Diagnosis
Melalui hasil asesmen tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa klien mengalami hambatan dalam membaca teruatama, ini terbukti dengan klien tidak bisa menjawab pertanyaan berdasarkan wacana yang disediakan asesor kepada klien. Dalam membaca, anak sering meninggalkan huruf, membalik kata serta mengabaikan tanda baca.
D.    Strategi Pembelajaran
Layanan  secara individual dalam proses belajar mengajar diberikan selama 120 menit di rumah anak yang bersangkutan dengan metode dan strategi sebagai berikut:
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Penugasan
4.       kooperatif
5.      Imitasi
Dengan menggunakan alat bantu sebagai berikut:
2.      Teks singkat
BAB IV
PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL ( PPI ) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL ( PPI )
I.                   Identitas Siswa
Nama                                       : Adit Anyara
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Tempat, tanggal Lahir             : Talaomundam / 21 Januari 2004
Alamat                                                : Kp. Petak Talaomundam Kec. Batang Anai
Tanggal Asesmen                    : 23 – 26 September 2014
Petugas Asesmen                    : Robby Sapputra

II.                Deskripsi / Kondisi Awal Anak
Dari hasil asesmen yang dilakukan kepada anak melalui tes kemampuan dasar akademik dari buku Hellen Keller kelas IV dan analisis butir soal kelas IV. mendapatkan persentase pada soal Bahasa Indonesia 30%, pada kegiatan membaca anak sudah bisa membaca suku kata, kata dan kalimat. Namun anak tidak bisa menyelesaikan soal berupa  membaca dan menjawab pertanyaan dengan benar dari teks atau wacana yang telah dibacanya, anak tidak bisa menyebutkan / menceritakan kembali teks yang baru saja ia baca. Dalam membaca lancar dan terkadang anak melewati tanda baca dan dalam membaca pemahaman anak masih kurang, dimana anak tidak bisa menjawab pertanyaan yang asesor berikan dari teks bacaan yang telah dibacanya. Dan anak juga sering meninggalkan huruf pada bacaannya dan juga sering membalikkan kata yang dibacanya.

III.             Tujuan Jangka Panjang
Anak mampu menyelesaikan berbagai soal dalam bentuk teks bacaan.

IV.             Tujuan Jangka Pendek
Dengan memberikan latihan diharapkan:
1.      Anak dapat membaca kalimat pendek
2.      Anak dapat membaca teks cerita
3.      Anak dapat membaca tanpa meninggalkan huruf dari kalimat yang dibaca
4.      Anak dapat menjawab pertanyaan dalam bentuk Apa, Kapan, Mengapa, Siapa, Dimana dan Bagaimana

                                                                                                     Padang, Desember 2014
Mengetahui,
Dosen pembimbing,                                                                     Tester,       


                                                                                                    Robby Sapputra                                                                                                                                        NIM : 1100277/2011
                                                                                                                                   



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

V.                Identitas Siswa
Nama                                       : Adit Anyara
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Tempat, tanggal Lahir             : Talaomundam / 21 Januari 2004
Alamat                                                : Kp. Petak Talaomundam Kec. Batang Anai
Tanggal Asesmen                    : 23 – 26 September 2014
Petugas Asesmen                    : Robby Sapputra

VI.             Deskripsi / Kondisi Awal Anak
Dari hasil asesmen yang dilakukan kepada anak melalui tes kemampuan dasar akademik dari buku Hellen Keller kelas IV dan analisis butir soal kelas IV. mendapatkan persentase pada soal Bahasa Indonesia 30%, pada kegiatan membaca anak sudah bisa membaca suku kata, kata dan kalimat. Namun anak tidak bisa menyelesaikan soal berupa  membaca dan menjawab pertanyaan dengan benar dari teks atau wacana yang telah dibacanya, anak tidak bisa menyebutkan / menceritakan kembali teks yang baru saja ia baca. Dalam membaca lancar dan terkadang anak melewati tanda baca dan dalam membaca pemahaman anak masih kurang, dimana anak tidak bisa menjawab pertanyaan yang asesor berikan dari teks bacaan yang telah dibacanya. Dan anak juga sering meninggalkan huruf pada bacaannya dan juga sering membalikkan kata yang dibacanya.

VII.          Tujuan Jangka Panjang
Anak mampu menyelesaikan berbagai soal dalam bentuk teks bacaan.

VIII.       Tujuan Jangka Pendek
Dengan memberikan latihan diharapkan:
5.      Anak dapat membaca kalimat pendek
6.      Anak dapat membaca teks cerita
7.      Anak dapat membaca tanpa meninggalkan huruf dari kalimat yang dibaca
8.      Anak dapat menjawab pertanyaan dalam bentuk Apa, Kapan, Mengapa, Siapa, Dimana dan Bagaimana

IX.             Materi

1.    Membaca kalimat sedehana
Saya baca buku
Ibu beli buku
Baju itu baru
Buku itu biru
Ini pita ita
Dsb
2.    Membaca wacana sederhana

Mangga Milik Eyang Kakung
Reno adalah anak nakal dan ceroboh. Reno sering makan samil berdiri, dan membuang bungkus jajan sembarangan. Suatu hari Reno pulang sekolah melewati kebun mangga milik Eyag Kakung. Reno punya niat jahat. Reno ingi mncuri mangga miik Eyang Kakung. Reno berhsil memetik mangga yng sudah matang. Denan santainya, Reno menikmati buah mangga itu sambil bernyanyi-nyanyi di sepanjang jalan. Reno membuang kulit mangga itu sembarangan. Ia tidak peduli jika nanti ketahuan Eyang Kakung.
Siang itu, Eyang Kakung sedang menerima tamu. Eyang KAkung berniat untuk memberikan mangga kepada tamunya. Lalu Eyang Kakung pergi ke kebun untuk memetik mangga. Ketika sampai di kebun, Eyang tidak lagi melihat mannga yang kemaren sudah matang. Dia hanya menemukan mangga yang masih kecil-kecil berserakan di sekitar pohon.
Eyang pulang dengan perasaan sedih dan kecewa. Dijalan Eyang Kakung terpeleset kulit mannga. Akibatnya pesendian Eyang sakit.” Ini pssti ulah si pencuri mannga,” gumam Eyang.
Keesokan harinya, reno tidak masuk sekolah karena sakit perut. Itulah akibatnya kalau makan mannga curian. Reno baru menyadari setelah merasakan akiatya. Reno juga mendengar kabar, kalau eyang kakung sedang sakit karena terpelet kulit mangga.
Reno ingat pada waktu makan mangga curian di jalan, ia membuangkulitnya sembarangan. Hal itulah yang menyebabkan Eyang KAkung terpeleset dan jatuh.
Akhirnya Reno pergi ke rumah Eyang dan meminta maaf. Ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

1.      Perhatikan kalimat yang ada disetiap paragrafnya

2.      Perhatikan soal berbentuk pertanyaan ini
a.       Apa yang dicuri Reno?
b.      Siapa pemilik kebun mangga?
c.       Di mana Eyang Kakung terjatuh?
d.      Kapan reno mencuri mannga?
e.       Mengapa eyang pergi ke kebun mangga?

X.                Metode Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Penugasan

XI.             Alat dan media
1. Macam-macam kartu huruf
2. Teksa bacaan
3. Alat tulis
4. Buku membaca
XII.          Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Penilaian oleh Pengamat

1
2
3
4
1.                                                    1. Kegiatan Awal
  • ü  Mengucapkan salam
  • ü  Memeriksa persiapkan anak 
  • ü  Melakukan pendekatan kepada anak dengan melakukan tegur sapa.
  • ü  Berdo’a
  • ü apersepsi

2.     Kegiatan Inti
1.    Elaborasi
ü  Tester membacakan kalimat pendek kepada anak
ü  Tester menyuruh anak untuk megulang kembali kaliamat  pendek yang dibacakan tadi
ü  Tester meminta anak untuk membaca wacana yang telah dibagikan
2.    Eksplorasi
ü  Tester menanyakan kepada anak apakah anak mengalami kesulitan dalam membaca wacana tadi
ü  Tester menyuruh anak untuk menjawab pertanyaan dari wacana yang telah dibaca tadi.
ü  Tester menanyakan kepada anak, apakah anak mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
3.    Konfirmasi
ü  Tester memberikan dukungan kepada anak , agar anak tidak bosan dalam belajar
ü Tester dan anak bersama-sama mengulang kembali materi yang dipelajari
3.    Kegiatan akhir
a.    Tester mengadakan evaluasi/penilaian kepada anak
b.    Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas individual sesuai dengan hasil balajar siswa
c.    Tester menyamaikan kepada siswa agar dapat mengulang kembali pelajaran di rumah
d.   Tester menyampaikan rencana pembeajaran pada pertemuan berikutnya
e.    Menutup pelajaran dengan berdo’a









XIII.       Evaluasi
Dilakukan pada akhir setiap pemelajaran dilkukan dengan menggunakan media yang digunakan pada hair itu dan beberapa soal. Jawablah pertanyaan berikut:
a.       Apa yang dicuri Reno?
b.      Siapa pemilik kebun mangga?
c.       Di mana Eyang Kakung terjatuh?
d.      Kapan reno mencuri mannga?
e.       Mengapa eyang pergi ke kebun mangga?

Kunci jawaban:
a.       Buah Mangga
b.      Eyang Kangkung
c.       Di Kebun
d.      Sepulang Sekolah
e.       Ingin mengambil mangga untuk tamunya

Format Evaluasi
Aspek Yang Dinilai
Penilaian
Bisa
Tidak Bisa
1.      Membaca kalimat pendek :
Saya baca buku
Ibu beli buku
Baju itu baru
Buku itu biru
Ini pita ita
2.      Membaca Wacana:
Menceritakan kembali teks bacaan
Meninggalkan tanda baca (koma, titik)
Meninggalkan huruf
Membalikkan kata
3.      Menjawab pertanyaan dari teks bacaan
a.       Apa yang dicuri Reno?
b.      Siapa pemilik kebun mangga?
c.       Di mana Eyang Kakung terjatuh?
d.      Kapan reno mencuri mannga?
e.       Mengapa eyang pergi ke kebun mangga?


Kriteria penilaian :
1        : Anak tidak bisa
2        : Anak bisa dengan bantuan
3        : Anak Bisa

Padang,   Desember 2014                  
Mengetahui dosen pembimbing                                              Tester


Dra. Kasiyati, M. Pd                                                             Robby Sapputra
NIP. 19580502 198703 2 002                                                 NIM.1100277/2011




BAB V
LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN
(INTERVENSI)


Pertemuan 1
Kegiatan
Penilaian oleh Pengamat

1
2
3
4
4.                                                    1. Kegiatan Awal
  • ü  Mengucapkan salam
  • ü  Memeriksa persiapkan anak 
  • ü  Melakukan pendekatan kepada anak dengan melakukan tegur sapa.
  • ü  Berdo’a
  • ü apersepsi

2.     Kegiatan Inti
A.    Elaborasi
ü  Tester membacakan kalimat pendek kepada anak
ü  Tester menyuruh anak untuk megulang kembali kaliamat  pendek yang dibacakan tadi
ü  Tester meminta anak untuk membaca wacana yang telah dibagikan
B.     Eksplorasi
ü  Tester menanyakan kepada anak apakah anak mengalami kesulitan dalam membaca wacana tadi
ü  Tester menyuruh anak untuk menjawab pertanyaan dari wacana yang telah dibaca tadi.
ü  Tester menanyakan kepada anak, apakah anak mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
C.     Konfirmasi
ü  Tester memberikan dukungan kepada anak , agar anak tidak bosan dalam belajar
ü Tester dan anak bersama-sama mengulang kembali materi yang dipelajari
3. Kegiatan akhir
a.       Tester mengadakan evaluasi/penilaian kepada anak
b.      Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas individual sesuai dengan hasil balajar siswa
c.       Tester menyamaikan kepada siswa agar dapat mengulang kembali pelajaran di rumah
d.      Tester menyampaikan rencana pembeajaran pada pertemuan berikutnya
e.       Menutup pelajaran dengan berdo’a












Intervensi pertama dalam kegiatan ini dilakukan  dirumah anak. Karena kegiatan ini memang sebaiknya dilakukan dirumah anak, agar orangtua dapat memperhatikan anak dalam kegiatan intervensi. Pada pertemuan pertama ini, saya membawa media berupa suatu wacana singkat dan beberapa kalimat pendek. Kegiatan awal yang dilakukan yaitu berdo’a, tester memimpin anak untuk berdo’a. Pada kegiatan awal ini, tester fokus untuk mengajarkan membaca yang baik dengan memperhatikan tanda baca pada anak.
Pada kegiatan selanjutnya tester memberikan arahan membacakan kalimat pendek pada anak agar anak memahami cara membaca yang baik dan menyuruh anak mengulangi setelah tester. Pada tahap selanjutnya, anak diminta untuk membaca wacana yang telah diberikan. Kemudian setelah membaca anak anak ditanyai kesulitan apa saja yang dialami anak dalam membaca yang berguna untuk meningkatkan pemahaman anak terhadap hal yang ia anggap sulit. Kemudian anak menjawab pertanyaan didampingi oleh tester . Sama seperti hal sebelum, anak juga ditanyai kesulitan yang dialami dalam menjawab soal yang dilanjutkan dengan pemberian dukungan kepada anak.
Evaluasi
Aspek Yang Dinilai
Penilaian
Bisa
Tidak Bisa
1.      Membaca kalimat pendek :
Saya baca buku
Ibu beli buku
Baju itu baru
Buku itu biru
Ini pita ita
2.      Membaca Wacana:
Menceritakan kembali teks bacaan
Meninggalkan tanda baca (koma, titik)
Meninggalkan huruf
Membalikkan kata
3.      Menjawab pertanyaan dari teks bacaan
a.       Apa yang dicuri Reno?
b.      Siapa pemilik kebun mangga?
c.       Di mana Eyang Kakung terjatuh?
d.      Kapan reno mencuri mannga?
e.       Mengapa eyang pergi ke kebun mangga?

ü   
ü   
ü   
ü   
ü   




ü   









ü   
ü   
ü   
ü   


ü   
ü   
ü   
ü   

Kesimpulan:
Dari hasil intervensi pertama, anak mengalami kemajuan dibandingkan  dengan keadaan sebelumnya. Anak sudah mampu membaca kalimat pendek dengan baik dan benar, serta menjawab satu pertayaan dari beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan waca yang dibaca sebelumnya.

Persentase Intervensi I :                06  x 100 % = 42,85  %
                                                      14
Sebelum kegiatan intervensi berakhir anak diajak untuk mengulangi kegiatan membaca bersama tester. Hal ini bertujuan agar anak mampu mengingat kembali tanda baca yang telah dipelajari serta meningkatkan pemahamannya dalam membaca. Anak juga diajak untuk mengolah soal dan mencari jawaban bersama. Kegiatan intervensi diakhiri dengan berdo’a dan pemberian penguatan kepada anak.

                                                                                                     Padang, Desember 2014
Mengetahui,
Dosen pembimbing,                                                                     Tester,       


Dra. Kasiyati, M. Pd                                                                  Robby Sapputra
NIP. 19580502 198703 2 002                                                      NIM : 1100277/2011

Pertemuan 2
Kegiatan
Penilaian oleh Pengamat

1
2
3
4
5.                                                    1. Kegiatan Awal
  • ü  Mengucapkan salam
  • ü  Memeriksa persiapkan anak 
  • ü  Melakukan pendekatan kepada anak dengan melakukan tegur sapa.
  • ü  Berdo’a
  • ü apersepsi

2.     Kegiatan Inti
A.    Elaborasi
ü  Tester membacakan kalimat pendek kepada anak
ü  Tester menyuruh anak untuk megulang kembali kaliamat  pendek yang dibacakan tadi
ü  Tester meminta anak untuk membaca wacana yang telah dibagikan
B.     Eksplorasi
ü  Tester menanyakan kepada anak apakah anak mengalami kesulitan dalam membaca wacana tadi
ü  Tester menyuruh anak untuk menjawab pertanyaan dari wacana yang telah dibaca tadi.
ü  Tester menanyakan kepada anak, apakah anak mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
C.     Konfirmasi
ü  Tester memberikan dukungan kepada anak , agar anak tidak bosan dalam belajar
ü Tester dan anak bersama-sama mengulang kembali materi yang dipelajari
3. Kegiatan akhir
f.       Tester mengadakan evaluasi/penilaian kepada anak
g.      Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas individual sesuai dengan hasil balajar siswa
h.      Tester menyamaikan kepada siswa agar dapat mengulang kembali pelajaran di rumah
i.        Tester menyampaikan rencana pembeajaran pada pertemuan berikutnya
j.        Menutup pelajaran dengan berdo’a









Intervensi kedua dalam kegiatan ini tetap dilakukan  dirumah anak. Karena kegiatan ini memang sebaiknya dilakukan dirumah anak, agar orangtua dapat memperhatikan anak dalam kegiatan intervensi. Pada pertemuan pertama ini, saya membawa media berupa suatu wacana singkat dan beberapa kalimat pendek. Kegiatan awal yang dilakukan yaitu berdo’a, tester memimpin anak untuk berdo’a. Pada kegiatan awal ini, tester fokus untuk mengajarkan membaca yang baik dengan memperhatikan tanda baca pada anak.
Pada kegiatan selanjutnya tester memberikan arahan membacakan kalimat pendek pada anak agar anak memahami cara membaca yang baik dan menyuruh anak mengulangi setelah tester. Pada tahap selanjutnya, anak diminta untuk membaca wacana yang telah diberikan. Kemudian setelah membaca anak anak ditanyai kesulitan apa saja yang dialami anak dalam membaca yang berguna untuk meningkatkan pemahaman anak terhadap hal yang ia anggap sulit. Kemudian anak menjawab pertanyaan didampingi oleh tester . Sama seperti hal sebelum, anak juga ditanyai kesulitan yang dialami dalam menjawab soal yang dilanjutkan dengan pemberian dukungan kepada anak.
Evaluasi
Aspek Yang Dinilai
Penilaian
Bisa
Tidak Bisa
1.      Membaca kalimat pendek :
Saya baca buku
Ibu beli buku
Baju itu baru
Buku itu biru
Ini pita ita
2.      Membaca Wacana:
Menceritakan kembali teks bacaan
Meninggalkan tanda baca (koma, titik)
Meninggalkan huruf
Membalikkan kata
3.      Menjawab pertanyaan dari teks bacaan
f.       Apa yang dicuri Reno?
g.      Siapa pemilik kebun mangga?
h.      Di mana Eyang Kakung terjatuh?
i.        Kapan reno mencuri mannga?
j.        Mengapa eyang pergi ke kebun mangga?

ü   
ü   
ü   
ü   
ü   

ü   


ü   
ü   
ü   







ü   

ü   
ü   




ü   
ü   

Kesimpulan:
Dari hasil intervensi pertama, anak mengalami kemajuan dibandingkan  dengan keadaan sebelumnya. Anak sudah mampu membaca kalimat pendek dengan baik dan benar, serta menjawab satu pertayaan dari beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan waca yang dibaca sebelumnya.

Persentase Intervensi I :                09  x 100 % = 64,28  %
                                                      14
Sebelum kegiatan intervensi berakhir anak diajak untuk mengulangi kegiatan membaca bersama tester. Hal ini bertujuan agar anak mampu mengingat kembali tanda baca yang telah dipelajari serta meningkatkan pemahamannya dalam membaca. Anak juga diajak untuk mengolah soal dan mencari jawaban bersama. Kegiatan intervensi diakhiri dengan berdo’a dan pemberian penguatan kepada anak.



                                                                                                     Padang, Desember 2014
Mengetahui,
Dosen pembimbing,                                                                     Tester,       


Dra. Kasiyati, M. Pd                                                                  Robby Sapputra
NIP. 19580502 198703 2 002                                                      NIM : 1100277/2011





Pertemuan 3
Kegiatan
Penilaian oleh Pengamat

1
2
3
4
6.                                                    1. Kegiatan Awal
  • ü  Mengucapkan salam
  • ü  Memeriksa persiapkan anak 
  • ü  Melakukan pendekatan kepada anak dengan melakukan tegur sapa.
  • ü  Berdo’a
  • ü apersepsi

2.     Kegiatan Inti
A.    Elaborasi
ü  Tester membacakan kalimat pendek kepada anak
ü  Tester menyuruh anak untuk megulang kembali kaliamat  pendek yang dibacakan tadi
ü  Tester meminta anak untuk membaca wacana yang telah dibagikan
B.     Eksplorasi
ü  Tester menanyakan kepada anak apakah anak mengalami kesulitan dalam membaca wacana tadi
ü  Tester menyuruh anak untuk menjawab pertanyaan dari wacana yang telah dibaca tadi.
ü  Tester menanyakan kepada anak, apakah anak mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
C.     Konfirmasi
ü  Tester memberikan dukungan kepada anak , agar anak tidak bosan dalam belajar
ü Tester dan anak bersama-sama mengulang kembali materi yang dipelajari
3. Kegiatan akhir
k.      Tester mengadakan evaluasi/penilaian kepada anak
l.        Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas individual sesuai dengan hasil balajar siswa
m.    Tester menyamaikan kepada siswa agar dapat mengulang kembali pelajaran di rumah
n.      Tester menyampaikan rencana pembeajaran pada pertemuan berikutnya
o.      Menutup pelajaran dengan berdo’a









Intervensi ketiga dalam kegiatan ini tetap dilakukan  dirumah anak. Karena kegiatan ini memang sebaiknya dilakukan dirumah anak, agar orangtua dapat memperhatikan anak dalam kegiatan intervensi. Pada pertemuan pertama ini, saya membawa media berupa suatu wacana singkat dan beberapa kalimat pendek. Kegiatan awal yang dilakukan yaitu berdo’a, tester memimpin anak untuk berdo’a. Pada kegiatan awal ini, tester fokus untuk mengajarkan membaca yang baik dengan memperhatikan tanda baca pada anak.
Pada kegiatan selanjutnya tester memberikan arahan membacakan kalimat pendek pada anak agar anak memahami cara membaca yang baik dan menyuruh anak mengulangi setelah tester. Pada tahap selanjutnya, anak diminta untuk membaca wacana yang telah diberikan. Kemudian setelah membaca anak anak ditanyai kesulitan apa saja yang dialami anak dalam membaca yang berguna untuk meningkatkan pemahaman anak terhadap hal yang ia anggap sulit. Kemudian anak menjawab pertanyaan didampingi oleh tester . Sama seperti hal sebelum, anak juga ditanyai kesulitan yang dialami dalam menjawab soal yang dilanjutkan dengan pemberian dukungan kepada anak.
Evaluasi
Aspek Yang Dinilai
Penilaian
Bisa
Tidak Bisa
1.      Membaca kalimat pendek :
Saya baca buku
Ibu beli buku
Baju itu baru
Buku itu biru
Ini pita ita
2.      Membaca Wacana:
Menceritakan kembali teks bacaan
Meninggalkan tanda baca (koma, titik)
Meninggalkan huruf
Membalikkan kata
3.      Menjawab pertanyaan dari teks bacaan
k.      Apa yang dicuri Reno?
l.        Siapa pemilik kebun mangga?
m.    Di mana Eyang Kakung terjatuh?
n.      Kapan reno mencuri mangga?
o.      Mengapa eyang pergi ke kebun mangga?

ü   
ü   
ü   
ü   
ü   

ü   

ü   

ü   
ü   
ü   
ü   
ü   







ü   

ü   








Kesimpulan:
Dari hasil intervensi kedua, anak mengalami kemajuan dibandingkan  dengan keadaan sebelumnya. Anak sudah mampu membaca kalimat pendek dengan baik dan benar, serta menjawab satu pertayaan dari beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan waca yang dibaca sebelumnya.

Persentase Intervensi I :                12  x 100 % = 85,71  %
                                                      14
Sebelum kegiatan intervensi berakhir anak diajak untuk mengulangi kegiatan membaca bersama tester. Hal ini bertujuan agar anak mampu mengingat kembali tanda baca yang telah dipelajari serta meningkatkan pemahamannya dalam membaca. Anak juga diajak untuk mengolah soal dan mencari jawaban bersama. Kegiatan intervensi diakhiri dengan berdo’a dan pemberian penguatan kepada anak.



                                                                                                      Padang, Desember 2014
Mengetahui,
Dosen pembimbing,                                                                     Tester,       


Dra. Kasiyati, M. Pd                                                                  Robby Sapputra
NIP. 19580502 198703 2 002                                                      NIM : 1100277/2011







BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil identifikasi dan asesmen dapat disimpulkan bahwa klien bernama Adit Anyara mengalami permasalahan dalam belajar terutama dalam membaca pemahaman  akan tetapi masih dalam taraf yang ringan. Untuk aspek pemahaman anak sangat kurang, pada saat tester memberikan bentuk wacana kepada anak,  anak terlihat bingung dan banyak diam. Dan tester pun terus mengulang sampai anak mampu untuk mengetahui bentuk-bentuk tanda baca serta pemahaman dalam membaca.

B. Saran-Saran
a. Bagi orang tua
            Sebagai orang tua sebaiknya memperhatikan dan janganlah menuntut anak terlalu tinggi dalam belajar, akan tetapi sesuaikanlah dengan kemampuan anak. Berikanlah perhatian kepada anak dan bimbinglah mereka sehingga menjadi anak yang prestasi belajar anak dapat meningkat.
b.      Bagi Guru
Sebagai guru yang baik, seharusnya guru mengenali kelemahan anak dan membantu untuk menanggulanginya semaksimal mungkin disekolah. Guru juga sebaiknya memberikan motivasi kepada anak agar anak dapat bersemangat dalam belajar disekolah.









DAFTAR  PUSTAKA

Munawir Yusuf (2005). Pendidikan bagi anak dengan problema belajar.Jakarta: DEPDIKNAS DIRJEN DIKTI DP2TK dan KPT

Dr. Mulyono Abdurrahman. 2003 Pendidikan Bagi Anak Susah Belajar.Jakarta : Rineka Cipta